Senin, 18 Mei 2015

Tips Menghindari Konflik dalam Hidup Bertetangga

  • Dalam hidup bermasyarakat berbagai macam karakter serta watak seseorang dapat dengan mudah kita jumpai. Di lingkungan tempat tinggal kita khususnya, setiap orang pasti memiliki kepribadian serta latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang sering kali menjadi pemicu terjadinya konflik dalam kehidupan bertetangga.
    Dalam hidup bertetangga setiap orang dituntut harus bisa membawa dan menyesuaikan diri dengan peraturan serta kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut. Pengabaian dan ketidakpedulian terhadap kebiasaan serta peraturan yang berlaku akan menyebabkan seseorang dimusuhi hingga berujung ke konflik dan pertikaian.
    Sebagai bagian dari warga masyarakat adalah sudah menjadi tugas serta kewajiban tiap-tiap orang untuk bersama-sama menjaga kerukunan dalam hidup bertetangga. Ada beberapa tips yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan tentang bagaimana menghindari konflik di bawah ini.
  • 1. Jangan rasis

    Di Indonesia saat ini perbedaan suku, agama, ras, dan golongan adalah sesuatu yang masih sangat sensitif untuk dibahas, sehingga setiap orang harus bisa menjag diri, terutama ucapan dan tingkah laku, supaya perbedaan-perbedaan tersebut tidak sampai menyebabkan orang lain merasa tersinggung dan sakit hati. Sebagai masyarakat modern perlu dipahami bahwa sikap rasis adalah sesuatu yang sangat melecehkan dan tidak bermartabat.
  • 2. Menjaga sikap

    Dikutip dari Geografi Lingkungan, dijelaskan ada beberapa sikap yang harus dihindari oleh setiap orang yang hidup dalam masyarakat yang multikultural, supaya keharmonisan serta kerukunan dapat senantiasa terjaga, diantaranya:
  • a. Primordialisme

    Adalah suatu perasaan kesukuan yang terlalu berlebihan, yang menganggap bahwa sukunya sendiri adalah yang paling baik daripada suku-suku yang lain. Sikap demikian ini tidak boleh dibiarkan berkembang dalam masyarakat yang berasal dari berbagai macam suku seperti di negara kita Indonesia.
  • b. Etnosentrisme

    Etnosentrisme adalah pandangan atau sikap yang berpangkal pada budaya atau masyarakatnya sendiri. Sikap demikian biasanya ditandai dengan sikap meremehkan kebudayaan yang berasal dari tradisi masyarakat lain. Hindari sikap etnosentrisme ini, karena bila dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan sikap-sikap lain seperti provinsialisme atau eksklusivisme mudah berkembang di negeri ini.
  • c. Diskriminatif

    Diskriminatif adalah sikap yang suka membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara yang didasarkan pada perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, suku, ekonomi, golongan, agama, dan sebagainya. Perlakukanlah semua orang secara sama dan adil, sehingga tidak sampai menimbulkan terjadinya kecemburuan sosial.
  • d. Stereotip

    Adalah sebuah anggapan mengenai sifat suatu golongan yang hanya didasarkan pada prasangka yang tidak benar. Sebisa mungkin hindari untuk membesar-besarkan kebencian terhadap suatu golongan yang didasarkan pada sikap demikian ini.
  • 3. Gunakan bahasa yang baik

    Ingat tentang peribahasa "lidah tak bertulang". Ucapan yang kita sampaikan tanpa pertimbangan dan kehati-hatian dapat membuat orang lain merasa tersinggung yang akhirnya dapat menyulut sakit hati, dendam, kebencian, dan kemarahan. Gunakanlah selalu bahasa yang baik dan sopan di manapun kita berada, sehingga berbagai kesalahpahaman dapat dihindari.
  • 4. Hindari berhutang

    Dalam hidup bertetangga khususnya, sering kali pertikaian antara sesama warga terjadi karena diakibatkan masalah hutang piutang. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari berhutang, terutama bila kita tidak yakin apakah bisa atau tidak melunasinya tepat waktu.
  • 5. Meningkatkan kerjasama dalam masyarakat

    Untuk meningkatkan kerjasama dalam masyarakat yang juga bertujuan untuk semakin mempererat jalinan silahturahmi di antara warga, maka ikutlah serta dalam kegiatan-kegiatan warga seperti kerja bakti yang sering diadakan di tempat kita tinggal. Kegiatan-kegiatan semacam ini adalah cara yang ampuh untuk membangun persatuan dalam masyarakat, saling bahu-membahu, dan membantu satu sama lain adalah cara yang dapat dilakukan untuk menghapuskan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, menghapuskan perbedaan ideologi, agama, suku, dan sebagainya.
  • 6. Tidak mencampuri urusan orang lain

    Meskipun kita merasa dekat dengan tetangga kita, apapun yang terjadi, bila tidak dimintai bantuan, sebagai pribadi kita tidak diperkenankan untuk terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain. Hindari juga mengkritik, membicarakan, atau apapun itu yang bertujuan untuk mencampuri urusan orang lain, sehingga dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki masalah dengan mereka.
sumber: keluarga.com

0 komentar:

Posting Komentar