Minggu, 10 September 2017

Separo lebih penghuni rusunawa Pulogebang tunggak bayar sewa

Pemindahan warga ke dari bantaran kali ke rumah susun sewa di Jakarta tampaknya tidak berjalan dengan mulus. Dalam kurun satu dua tahun ke depan, jika tidak segera dipecahkan persoalan pemindahan itu, bisa menjadi bom waktu.  
Salah satu persoalan dalam pemindahan itu adalah kemampuan penghuni rusunawa untuk membayar sewa. Rusunawa Pulogebang di Jakarta Timur menjadi contoh karut marut yang hingga saat ini belum diketahui solusinya. 

Jumlah penunggak pembayaran sewa rusunawa di Pulogebang mencapai lebih dari 50 persen dari total penghuni rusun tersebut.

"Dari sekitar 669 Kepala Keluarga di sini, 70 persennya itu masih menunggak pembayaran sewa rusun," ucap Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono, Senin (11/9/2017).

Adapun nilai  tunggakan sewa yang belum dibayar para penghuni rusun tersebut mencapai angka Rp 3 miliar.

Ageng menjelaskan, sebagian dari warga  Rusun Pulogebang sudah sedikit demi sedikit membayar tunggakan sewa.

"Sampai Agustus kemarin kami sudah dapat sekitar Rp 600 juta. Kami mengatasinya dengan persuasif dan melakukan pembinaan kepada warga yang membayarnya patuh dan tidak patuh, pokoknya perlakuannya sama, adil," ujar dia.

Ageng kemudian menargetkan mampu menarik seluruh pembayaran tunggakan sewa warga Rusunawa Pulogebang pada akhir 2017.

"Ya pokoknya target akhir tahun ini semua tunggakan bisa tuntas," pungkas Ageng.

Sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar