Pemerintah Kota Jakarta bersama Kepolisian Resort Jakarta Timur bekerja sama dalam upaya menciptakan kemananan dan ketertiban masyarakat dengan meluncurkan program bernama Voice of Police.
Program Voice Of Police merupakan sarana operasional patroli yang diterjunkan di 65 Kelurahan se-Jakarta Timur dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Wakil Walikota Jakarta Timur M. Anwar menyatakan, menyikapi adanya berbagai gangguan Kamtibmas yang saat ini meresahkan masyarakat , maka perlu inovasi dalam peningkatan pengamanan diseluruh wialayah Jakarta Timur.
“Pada prinsipnya Pemkot Jakarta Timur mendukung adanya program Voice Of Police yang digagas oleh Polres Metro Jakarta Timur ini. Melihat berbagai permasalahan kamtibmas yang kembali muncul ini perlunya kehadiran aparat Polri di keliling masyarakat,” katanya, Sabtu (15/4/2017).
Anwar menambahkan, program Voice Of Police ini dapat membantu Pemkot dalam menciptakan situasi yang kondusif dalam berbagai keamanan masayarakat diperwilayah.
“Adanya aparat Babin Kamtibmas yang beroperasi di 65 Kelurahan ini dapat mencegah berbagai kejahatan yang akan terjadi. Ditambah lagi dapat membantu jalannya siskamling yang rutin dilakukan,” ujarnya.
Menurutnya, secara teritorial luas wilayah Jakarta Timur, hampir 30 dari luas Provinsi DKI Jakarta. Tercacat ada 10 kecamatan dan 65 kelurahan di Jakarta Timur.
“Ini tidak mudah jika menjangkau untuk kesana. Maka itu gagasan dari teman-teman Polres ini, Alhamdulillah kita sangat bersyukur dalam menyampaikan pesan dengan tema tema Kamtibmas yang positif misalnya Narkoba, kemudian pengamanan wilayah dalam kenakalan remaja diantaranya, tawuran, begal dan pengamanan jelang Pilkada. Artinya menciptakan suasana kondusif Jakarta di tengah masyarakat dapat terjaga aman,” papar Anwar.
Sementara itu Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Sugeng Hariyanto mengatakan, Voice Of Police ide dasarnya untuk meringankan tugas operasional Kamtibmas dalam mewujudkan serta memberikan rasa aman terhadap masayarakat di lapangan.
”Dapat memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanaa,” katanya.
Sugeng menambahkan, pihaknya terus mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang terus digalakan oleh Kepolisan Republik Indonesia.
”Selain itu Voice Of Police ini diharapkan dapat merealisasikan keberadaan polisi berseragam dalam tugas preemtif dan preventif karena mereka tidak mungkin bisa mencangkup semua masayarakat yang menjadi wilayah binaannya. Maka itu harapanya mereka dapat memeberikan pesan kamtibmas. Paling tidak mengurangi kriminalitas mengingatkan warga masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan,” tandasnya.
Program ini sendiri telah dilaunching pada Rabu (14/4/2017) lalu bertempat di halaman Mapolsek CIracas.
Program Voice Of Police merupakan sarana operasional patroli yang diterjunkan di 65 Kelurahan se-Jakarta Timur dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Wakil Walikota Jakarta Timur M. Anwar menyatakan, menyikapi adanya berbagai gangguan Kamtibmas yang saat ini meresahkan masyarakat , maka perlu inovasi dalam peningkatan pengamanan diseluruh wialayah Jakarta Timur.
“Pada prinsipnya Pemkot Jakarta Timur mendukung adanya program Voice Of Police yang digagas oleh Polres Metro Jakarta Timur ini. Melihat berbagai permasalahan kamtibmas yang kembali muncul ini perlunya kehadiran aparat Polri di keliling masyarakat,” katanya, Sabtu (15/4/2017).
Anwar menambahkan, program Voice Of Police ini dapat membantu Pemkot dalam menciptakan situasi yang kondusif dalam berbagai keamanan masayarakat diperwilayah.
“Adanya aparat Babin Kamtibmas yang beroperasi di 65 Kelurahan ini dapat mencegah berbagai kejahatan yang akan terjadi. Ditambah lagi dapat membantu jalannya siskamling yang rutin dilakukan,” ujarnya.
Menurutnya, secara teritorial luas wilayah Jakarta Timur, hampir 30 dari luas Provinsi DKI Jakarta. Tercacat ada 10 kecamatan dan 65 kelurahan di Jakarta Timur.
“Ini tidak mudah jika menjangkau untuk kesana. Maka itu gagasan dari teman-teman Polres ini, Alhamdulillah kita sangat bersyukur dalam menyampaikan pesan dengan tema tema Kamtibmas yang positif misalnya Narkoba, kemudian pengamanan wilayah dalam kenakalan remaja diantaranya, tawuran, begal dan pengamanan jelang Pilkada. Artinya menciptakan suasana kondusif Jakarta di tengah masyarakat dapat terjaga aman,” papar Anwar.
Sementara itu Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Sugeng Hariyanto mengatakan, Voice Of Police ide dasarnya untuk meringankan tugas operasional Kamtibmas dalam mewujudkan serta memberikan rasa aman terhadap masayarakat di lapangan.
”Dapat memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanaa,” katanya.
Sugeng menambahkan, pihaknya terus mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang terus digalakan oleh Kepolisan Republik Indonesia.
”Selain itu Voice Of Police ini diharapkan dapat merealisasikan keberadaan polisi berseragam dalam tugas preemtif dan preventif karena mereka tidak mungkin bisa mencangkup semua masayarakat yang menjadi wilayah binaannya. Maka itu harapanya mereka dapat memeberikan pesan kamtibmas. Paling tidak mengurangi kriminalitas mengingatkan warga masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan,” tandasnya.
Program ini sendiri telah dilaunching pada Rabu (14/4/2017) lalu bertempat di halaman Mapolsek CIracas.
Sumber: Warta Kota
0 komentar:
Posting Komentar