Berdasarkan analisis Indonesia Property Watch (IPW), harga tanah di
Jakarta wilayah Barat, Utara, Selatan, dan Pusat sudah begitu tinggi.
Sehingga, hunian yang bisa dibangun adalah yang vertikal.
"Untuk pergeseran pasar perumahan landed sangat dimungkinkan ke arah
koridor timur Jakarta. Potensi yang cukup besar dengan hadirnya jalur
MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta Selatan, masih belum dapat
mengalahkan potensi Jakarta Timur," kata Direktur Eksekutif IPW, Ali
Tranghanda, di Jakarta, baru-baru ini.
Ali menyebutkan, harga tanah di Jakarta Timur saat ini rata-rata
senilai Rp7,9 juta per meter persegi. Harga ini tergolong rendah
dibandingkan Jakarta Barat Rp13,2 juta/m2, Jakarta Utara Rp17,1 juta/m2,
Jakarta Selatan Rp17,9 juta/m2, dan Jakarta Pusat Rp18,7 juta/m2.
"Beberapa pengembang di wilayah ini (koridor timur) masih
menawarkan harga rumah kisaran satu sampai dua miliar. Terbilang masih
rendah untuk ukuran rumah di Jakarta," ujarnya.
Sehingga, lanjut Ali, pengembangan rumah di Jakarta Timur masih
berpotensi sekaligus memanfaatkan pasaran segmen menengah atas. Pasar
apartemen dan komersial juga semakin berkembang di wilayah ini mengejar
ketertinggalan dibandingkan dengan wilayah lain.
Sumber:okezone.com, shutterstock.com
0 komentar:
Posting Komentar