Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan penataan kawasan kumuh di wilayahnya. Diakui Bambang, masih banyak kawasan kumuh di wilayahnya yang harus ditata.
Tekad tersebut disampaikan Walikota, usai membuka Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2016, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (18/8).
"Penataan kawasan kumuh ini akan terus dilakukan sesuai program 5 T atau 5 Tertib," kata Walikota.
Walikota menambahkan, program 5T tersebut, terdiri dari tertib hunian, tertib sampah, tertib kaki lima, tertib demo dan tertib lalu lintas. Namun, tiga yang utama dilakukan adalah tertib hunian, sampah, dan kaki lima.
"Kita fokuskan program 5T untuk yang tertib hunian. Kita diperintahkan, mulai dari Walikota, Camat, dan Lurah, harus menertibkan hunian di bantaran kali atau yang melanggar hunian," tambahnya.
Walikota menjelaskan, perkampungan kumuh di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur sedikitnya tersebar di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Matraman, Pulogadung dan Cakung. Oleh sebab itu, dalam penataannya, akan dilakukan saat rumah susun untuk relokasi warga sudah tersedia.
"Berdasarkan kebijakan Pak Gubernur, warga yang terkena gusur dan terbukti memiliki lahan akan diganti dengan unit rusun yang lebih luas," jelasnya.
Walikota menjelaskan, jika ada warga di perkampungan kumuh yang memiliki lahan atau rumah seluas 50 meter persegi dan terkena gusuran nantinya akan diganti dengan unit rusun seluas 70 meter persegi.
"Akan kita ganti dengan tambahan luas lahan atau tanah. Jika mereka memiliki kejelasan sertifikatnya. Ini semua dilakukan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Jakarta," imbuhnya.
Pada tahun 2016 ini, ditargetkan terbangun sekitar 20 ribu unit rusun baru di wilayah Jakarta Timur. “Ditargetkan sebanyak 20 ribu unit tahun ini,sedangkan tahun depan, jumlah yang akan dibuat nantinya mencapai 50 ribu unit," pungkas Walikota.
Sumber: timur.jakarta.go.id
0 komentar:
Posting Komentar