Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Bencana (PKPB)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Subejo mengatakan, dari lima wilayah
Jakarta, Jakarta Timur tercatat paling banyak terjadi kebakaran. Sebelumnya,
menjadi peringkat pertama adalah Jakarta Barat, tepatnya di wilayah Tambora. Jumlah
kebakaran, Januari-September se-DKI, 993
kejadian. Tercatat 245 kejadian di Jakarta Timur.
Penyebab
terbanyak kebakaran
adalah arus pendek listrik, 581 kasus. Untuk penyebab lain-lain sebanyak 298 kasus, dari kompor 61
kasus dan rokok 50 kasus. "Karena dalam catatan kami kebakaran yang
terjadi akibat listrik paling banyak, sekitar 70 persen, kami ingatkan warga
untuk hati-hati dalam penggunaannya," katanya bary baru ini.
Ia menjelaskan, dari sejumlah kasus kebakaran itu,
terbanyak menimpa bangunan perumahan. Saat ini, pihaknya juga berkonsentrasi
melakukan simulasi penanganan kebakaran di permukiman
horizontal, seperti
di rumah susun (rusun). Selain petugas, ia juga mengajak penghuni rusun untuk
melakukan tindakan penyelamatan diri, salah satunya dilarang menggunakan lift.
Ia meminta perangkat RT dan RW melakukan sosialisasi kepada warga. Selain
petugas PKPB, pihaknya juga
dibantu Bantuan Sukarela
Pemadam Kebakaran (Balakar) untuk pelatihan evakuasi kebakaran. Ia mengakui,
untuk pemukiman padat, mereka
akan mengupayakan pembuatan hydrant
mandiri dilakukan secara cepat.
"Ke depan kami akan
bangun hydrant mandiri. Di situ ada sistem,
ada pompanya, ada pemipaan, selang, pemancarnya, seperti itu kami buat. Tahun
depan dianggarkan. Di setiap daerah rawan kebakaran kami prioritaskan,"
tuturnya.
Tentang banyaknya
kebakaran di Jakarta Timur, Wali Kota Bambang Musyawardana mengatakan, pihaknya
selama ini melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kesulitan yang dialaminya
selama musim kemarau ini adalah mengeringnya sungai-sungai di Jakarta Timur.
Oleh sebab itu, apabila terjadi kebakaran, pihaknya kerap kesulitan mencari air
tambahan.
“Setiap event pasti kami lakukan sosialisasi. Kami selalu minta
anak-anak untuk tidak main
api. Kalau bakar sampah itu tolong ditunggu, pastikan sudah mati benar apinya,” ucapnya. Sosialisasi
juga dilakukan
di semua rusun. “Apalagi
rusun itu kan banyak ibu-ibu yang masak. Huniannya tinggi. Jadi, harus kami lakukan sosialisasi. Tadi sudah
sosialisasi di Rusun
Jatinegara Barat," katanya.
Terkait kebakaran di Jakarta yang masih tinggi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, apabila Kepala Dinas PKPB tidak dapat mengurangi kebakaran, pihaknya
akan memecatnya.
"Kalau nggak bisa atasi, ya
pecat," jawabnya singkat.
Sumber: Sinar Harapan
0 komentar:
Posting Komentar