Selasa, 15 September 2015

Ati ati ya...Jakarta Timur Peringkat Pertama Rawan Kebakaran


Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Bencana (PKPB) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Subejo mengatakan, dari lima wilayah Jakarta, Jakarta Timur tercatat paling banyak terjadi kebakaran. Sebelumnya, menjadi peringkat pertama adalah Jakarta Barat, tepatnya di wilayah Tambora. Jumlah kebakaran, Januari-September se-DKI, 993 kejadian. Tercatat 245 kejadian di Jakarta Timur.   

 Penyebab terbanyak kebakaran adalah arus pendek listrik, 581 kasus. Untuk penyebab lain-lain sebanyak 298 kasus, dari kompor 61 kasus dan rokok 50 kasus. "Karena dalam catatan kami kebakaran yang terjadi akibat listrik paling banyak, sekitar 70 persen, kami ingatkan warga untuk hati-hati dalam penggunaannya," katanya bary baru ini. 

Ia  menjelaskan, dari sejumlah kasus kebakaran itu, terbanyak menimpa bangunan perumahan. Saat ini, pihaknya juga berkonsentrasi melakukan simulasi penanganan kebakaran di permukiman horizontal, seperti di rumah susun (rusun). Selain petugas, ia juga mengajak penghuni rusun untuk melakukan tindakan penyelamatan diri, salah satunya dilarang menggunakan lift.

Ia meminta perangkat RT dan RW melakukan sosialisasi kepada warga. Selain petugas PKPB, pihaknya juga dibantu Bantuan Sukarela Pemadam Kebakaran (Balakar) untuk pelatihan evakuasi kebakaran. Ia mengakui, untuk pemukiman padat, mereka akan mengupayakan pembuatan hydrant mandiri dilakukan secara cepat.    

"Ke depan kami akan bangun hydrant mandiri. Di situ ada sistem, ada pompanya, ada pemipaan, selang, pemancarnya, seperti itu kami buat. Tahun depan dianggarkan. Di setiap daerah rawan kebakaran kami prioritaskan," tuturnya.

Tentang banyaknya kebakaran di Jakarta Timur, Wali Kota Bambang Musyawardana mengatakan, pihaknya selama ini melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kesulitan yang dialaminya selama musim kemarau ini adalah mengeringnya sungai-sungai di Jakarta Timur. Oleh sebab itu, apabila terjadi kebakaran, pihaknya kerap kesulitan mencari air tambahan.

“Setiap event pasti kami lakukan sosialisasi. Kami selalu minta anak-anak untuk tidak main api. Kalau bakar sampah itu tolong ditunggu, pastikan sudah mati benar apinya,” ucapnya. Sosialisasi juga dilakukan di semua rusun. “Apalagi rusun itu kan banyak ibu-ibu yang masak. Huniannya tinggi. Jadi, harus kami lakukan sosialisasi. Tadi sudah sosialisasi di Rusun Jatinegara Barat," katanya.

Terkait kebakaran di Jakarta yang masih tinggi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, apabila Kepala Dinas PKPB tidak dapat mengurangi kebakaran, pihaknya akan memecatnya.

"Kalau nggak bisa atasi, ya pecat," jawabnya singkat.

Sumber: Sinar Harapan

0 komentar:

Posting Komentar