Sebanyak 98 posko pengamanan dibangun di wilayah Kecamatan Cakung,
Jakarta Timur untuk mencegah aksi tawuran yang kerap terjadi di wilayah
tersebut. Posko tersebut didirikan di 90 RW yang tersebar di tujuh
kelurahan di wilayah itu.
Posko tersebut di antaranya dibangun di RW 01 Kampung
Jembatan, Kelurahan Penggilingan, di RW 03 Kanal Banjir Timur (KBT)
Kelurahan Ujung Menteng, di RW 08, tepatnya di Jl Soemarno atau depan
kantor walikota Kelurahan Pulogadung, di RW 01 Kampung Gempol Kelurahan
Cakung Timur, di RW 06 Kelurahan Rawa Terate, di RW 08 Kelurahan Cakung
Barat, serta di bawah flyover Buaran atau di pinggir rel kereta api (KA)
Kelurahan Jatinegara.
"Posko dibangun di daerah rawan
tawuran dan berada di pinggir jalan. Jika ada tanda-tanda akan terjadi
tawuran, petugas di posko harus sigap mencegahnya," ujar Ali Murtadho,
Camat Cakung, Jumat (17/4).
Posko keamanan yang dijaga
petugas Satpol PP, TNI/Polri, Sudin Sosial, Ormas, dan Mitra Kamtibmas
ini beoperasi setiap Sabtu malam mulai pukul 24.00-06.00. "Posko hanya
beroperasi pada Sabtu malam. Karena biasanya tawuran antar warga terjadi
malam Minggu," ungkapnya.
Untuk
meredam maraknya tawuran warga, seluruh camat dan lurah di Jakarta Timur
diwajibkan melakukan piket hingga dini hari, terutama pada Sabtu malam.
"Setiap
Sabtu malam, lurah dan camat wajib apel dini hari di wilayahnya
masing-masing, mulai pukul 01.00 hingga 06.00. Mereka wajib melakukan
patroli dan pengamanan wilayah. Jangan sampai ada lagi tawuran warga,"
kata Bambang Musyawardhana, Walikota Jakarta Timur, Selasa (3/3).
Bambang
menegaskan, selain berpatroli, diharapkan camat lurah aktif untuk
mengimbau warga agar mempererat tali persaudaraan serta menjauhi sikap
permusuhan. "Kalau masih ada tawuran warga, saya akan kenai sanksi.
Mulai dari teguran lisan, tertulis hingga dicopot dari jabatannya,"
tegas Bambang.
Dikatakan
Bambang, setidaknya terdapat enam wilayah kelurahan yang rawan tawuran.
Keenam kelurahan itu adalah, Kampung Pulo (Kampung Melayu),
Penggilingan, Setu, Lubang Buaya, Pondok Kopi, dan Klender.
"Dua kelurahan yang membutuhkan perhatian serius yakni Kelurahan Penggilingan dan Setu," ujar Bambang.
Di
sisi lain, untuk menangani aksi twuran ini, lanjut Bambang, pihaknya
selalu melibatkan aparat TNI dan Polri. "Kalau terbukti bersalah, ya diproses sesuai hukum," tukasnya.
Terkait penanganan tawuran, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memimpin apel dalam
rangka cegah tawuran dan begal, di halaman Kecamatan Cakung, Sabtu malam
(11/4). Apel yang dimulai pukul 23.00 WIB tersebut, diikuti 750 orang
yang berasal dari berbagai komponen masyarakat, mulai RT/RW, LMK,Ormas,
serta TNI dan Polri se-Kecamatan Cakung.
“Apel ini untuk melihat langsung kesiapan komponen masyarakat di
wilayah Kecamatan Cakung untuk tangkal tawuran dan begal motor,” kata
Bambang, sambil menambahkan apel seperti ini sebelumnya dilakukan pada
minggu lalu di Kecamatan Cipayung.
Menurut Bambang, pasca terjadinya kasus tawuran antar warga di
sekitar kolong fly over (FO) Buaran, sekitar 2 bulan lalu, pihaknya
secara rutin melakukan ronda, khususnya setiap malam minggu untuk
menjaga lingkungan. Ronda yang diikuti para Camat, Lurah dan komponen
masyarakat tersebut, dilakukan di titik-titik rawan tawuran.
Terlebih lagi setelah maraknya kasus begal sepeda motor, kegiatan
ronda semakin diintensifkan. Kegiatan ini juga didukung oleh jajaran TNI
dan Polri di wilayah Jakarta Timur.
“Setelah dilakukan ronda malam, aksi tawuran seperti yang biasa
terjadi di kolong fly over Buaran sudah tidak ada lagi,” kata Walikota.
Dirinya mengaku setiap malam minggu, mulai pukul 11 malam, keliling
ke 10 kecamatan untuk memantau kegiatan ronda cegah tawuran dan begal.
Walikota berharap, kegiatan ini dapat terus berjalan demi terciptanya
rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Jakarta Timur.
Sementara itu, masih dalam rangka menciptakan ketentraman dan
ketertiban di Kecamatan Cakung, tercatat ada 12 pekerja seks komersil
(PSK) yang diamankan petugas saat menggelar razia di wilayah tersebut
pada Sabtu (11/4) malam hingga Minggu (12/4) dinihari. Petugas juga
mengamankan seorang pemuda yang diduga hendak melakukan tawuran di
kawasan Stasiun KA Buaran.
Para PSK berhasil diamankan di kawasan Metro Pos, kawasan Industri
Pulogadung sebanyak 5 orang dan kawasan Jl. Komarudin sisi timur tol
Cacing sebanyak 7 PSK. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas
dengan sejumlah PSK. Bahkan ada yang sampai terjun ke selokan untuk
sembunyi menghindari kejaran petugas.
Camat Cakung, Ali Murtadho mengatakan, seluruh PSK langsung dibawa ke
Panti Sosial Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Razia ini merupakan
kegiatan rutin dalam rangka memberantas penyakit masyarakat.
"Setiap malam minggu kita memang rutin menggelar razia dan melakukan
pencegahan aksi tawuran. Terutama yang sering terjadi kawasan pinggir
rel Stasiun Buaran," ujar Ali Murtadho.
Sumber: beritajakarta.com, image credit: okezone.com, timur.jakarta.go.id.
0 komentar:
Posting Komentar