Minggu, 26 Maret 2017

Lebih dekat dengan Kampung Bebas Tembakau Penas Tanggul

Kampung Penas Tanggul yang terletak di Kebon Nanas, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur,  mendeklarasikan diri sebagai kampung bebas tembakau dan Kampung warna-warni.

Dengan berdirinya Kampung anti tembakau dan kampung warna-warni pertama di DKI Jakarta ini, masyarakat berharap cap pemukiman kumuh tak lagi melekat di pemukiman bantaran Kali Cipinang itu.

Ketua LMK (Lembaga Masyarakat Kelurahan) RW 002 Cipinang Besar Selatan, Sail menyampaikan, pembangunan Kampung warna-warni didirikan terinspirasi dari Kampung deret warna-warni yang berada di Kali Code, Daerah Khusus Istimewa Yogyakarta.

"Saat itu ada 6 orang warga kami diundang dari LSM Fakta (Forum Warga Kota Jakarta) untuk studi banding ke Jogja, ke Kali Code, dan kawasan Umbul Harjo yang bebas tanpa rokok," ujar Sail Kamis (23/3/2017).

Sementara itu, salah satu warga Kampung Penas Tanggul bernama Nobi, yang ikut dalam studi banding ke DIY Yogyakarta menyampaikan, dalam kunjungannya itu, warga dibekali analisis sosial mengenai bagaimana menjadikan pemukiman di bantaran kali sebagai tempat yang humanis dan terjaga kesehatan lingkungannya.

"Pulang dari sana, kita langsung adakan rapat sama RT dan RW tanggal 12 Maret 2017, dan kita terinspirasi untuk jadikan Kampung ini sebagai Kampung warna-warni pertama di DKI Jakarta," ungkap Nobi yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna RT 015 RW 002 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Nobi menambahkan, semenjak rapat pertama pada tanggal 12 Maret, warga pun semakin antusias akan rencana dibangunnya Kampung warna-warni di Kampung Penas Tanggul tersebut. "Kita tiap minggu itu sampai rapat terus untuk mewujudkan Kampung warna-warni itu," tambahnya.

Nobi menambahkan, dengan dibangunnya Kampung warna-warni atas inisiatif warga, hal ini bisa dianggap sebagai sebuah gerakan untuk menyentil sikap pemerintah dan para pemangku kepentingan yang selalu melakukan penggusuran untuk menata kawasan bantaran kali.

"Pemukiman di bantaran kali selalu dianggap kumuh oleh orang-orang atas, tapi sekarang kita ubah mindset (pola pikir) itu, caranya kita inisiatif bangun Kampung warna-warni dan saat ini sudah beberapa rumah yang menjalankan hal itu," jelas Nobi.

Pembangunan Kampung warna-warni, lanjut Nobi, pun saat ini sudah mulai dijalankan dengan semangat gotong-royong oleh warga Kampung Penas Tanggul.

"Tiap hari Minggu kita gotong-royong, bareng-bareng ngecat rumah warga dan dibuat warna-warni, ini bukti masyarakat komitmen untuk menata kawasan yang dikenal kumuh ini," tambah Nobi.

Sumber:infonitas.com

0 komentar:

Posting Komentar