Selasa, 11 Agustus 2015

Ini Rahasianya, Jakarta Timur Jadi Peraih Pertama Penghargaan Kota Layak Anak 2015

Kota Administrasi Jakarta Timur meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2015. Penghargaan diberikan pada peringatan Hari Anak Nasional 2015 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8).

“Jakarta Timur menjadi wilayah kota pertama di Provinsi DKI Jakarta yang meraih penghargaan Kota Layak Anak,” kata Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, usai menerima penghargaan KLA dari Presiden.

Diraihnya penghargaan tersebut menurut Bambang sangat membanggakan, mengingat sudah lima tahun penghargaan KLA tersebut diadakan, baru kali ini wakil dari Provinsi DKI Jakarta mendapatkannya. 

“Penghargaan yang diraih ini merupakan hasil sinergi dari masyarakat dengan jajaran terkait di Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur,” ujarnya.

Menurut Bambang, perjuangan mewujudkan Jakarta Timur sebagai Kota Layak Anak tidak secara instan namun dengan kerja keras semua pihak. Awalnyapada tahun 2011, pilot project KLA di Provinsi DKI Jakarta ditetapkan tiga wilayah yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Baru pada tahun 2013, Jakarta Timur ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan KLA, bersama Jakarta Barat dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

“Secara operasional, program KLA ini dilakukan sewaktu Jokowi sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta, dimana pada tanggal 17 Desember 2013 dilakukan deklarasi Jakarta menuju Kota Layak Anak di Kelurahan Sungai Bambu, Jakarta Utara,” ujarnya.

Secara bertahap program KLA diterapkan di Jakarta Timur, diawali dengan penunjukan 10 kelurahan pilot project pada tahun 2014, yaitu Kelurahan Jati, Duren Sawit, Utan Kayu Selatan, 

Kramatjati,Cijantung, Kelapa Dua Wetan, Pulo Gebang, Cipinang Besar Selatan dan Munjul. Pada tahun 2015 ini, ditambah lagi 10 kelurahan sebagai pilot project yaitu Kelurahan Kayu Putih, Malaka Jaya, Utan Kayu Utara, Cililitan, Baru, Ciracas, Cakung Barat, Cipinang Cempedak, Kebon Pala dan Setu.

“Ditargetkan seluruh kelurahan di Jakarta Timur yang jumlahnya 65 kelurahan, menjadi Kota Layak Anak pada tahun 2017 mendatang,” ujarnya.

Menurut Walikota, kegiatan inovatif di Jakarta Timur yang dikembangkan untuk mendukung KLA yaitu pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Pada tahun 2015 ini telah ditetapkan pembangunan RPTRA di 12 lokasi yang tahap awal didukung dari dana Cooperate Social Responsibility (CSR). “Untuk tahap kedua, Jakarta Timur juga akan menambah RPTRA di 11 lokasi lagi,” ujar Walikota.

Faktor pendukung Kota Layak Anak lainnya di Jakarta Timur yaitu dilakukanya optimalisasi penggarapan rumah susun sewa (Rusunawa). Terlebih lagi, Jakarta Timur memiliki jumlah Rusunawa terbanyak di banding wilayah lainnya, yaitu sebanyak 11 rusunawa.

“Pada setiap Rusunawa dikembangkan taman bermain dan program BKB PAUD untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak di Rrumah susun tumbuh kembang sesuai kelompok umur,” ujarnya.

Nilai tambah yang dilakukan Jakarta Timur lainnya, menurut Walikota yaitu dengan dibentuknya tim monitoring jajanan sehat di sekolah-sekolah. Tim tersebut bertugas secara khusus untuk melakukan pembinaan tersedianya jajanan sehat dan terbentuknya kantin sehat di sekolah-sekolah.

“Intinya penghargaan Kota Layak Anak ini kerja bersama, masyarakat dan unit-unit kerja di lingkungan Pemkot Jakarta Timur,” tukasnya. 

sumber: timur.jakarta.go.id

0 komentar:

Posting Komentar