Selasa, 02 Juni 2015

Ahok Tuding Dishub Tidak Becus, Terminal di Jakarta Dikelola Swasta

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding Dinas Perhubungan tidak becus mengelola terminal angkutan umum di Jakarta. Sebab itu, pengelolaan terminal akan diserahkan kepada swasta.
Tahap awal akan dilelang  pengelolaan Terminal Rawamangun, Jakarta Timur. Bila nanti berhasil, kemungkinan besar akan dilakukan kepada seluruh terminal.
Ahok mengatakan, untuk Terminal Rawamangun, pihaknya sedang melakukan lelang untuk pembongkaran dan pengelolaan terminal tersebut. Sehinga Terminal Rawamangun ini menjadi terminal pertama yang akan dikelola swasta. “Terminal Rawamangun kami sudah siapkan lelang, kami mau lelang ke swasta saja untuk kelola,” katanya.
Bagian terminal yang akan dibongkar adalah kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur. Sebab kantor tersebut berada persis di samping jalur masuk Terminal Rawamangun. Keberadaan kantor itu disebut-sebut menjadi penyebab jalur masuk ke dalam terminal dibuat berbelok.
Pembongkaran terminal diperkirakan akan dilakukan pertengahan Juni 2015 mendatang.
Dengan pengelolaan yang profesional,kata Ahok,  diharapkan potensi pemasukan terminal bisa dioptimalkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya selama ini, masih banyak potensi pemasukan dari terminal belum dikelola secara modern dan profesional. Akibatnya, banyak kebocoran dalam penerimaan retribusi. Untuk meminimalisir celah kebocoran tersebut sudah selayaknya terminal harus diswastakan.
Di Jakarta, terdapat 23 terminal yang tersebar di lima wilayah. Setiap tahunnya PAD yang disetorkan sebesar Rp 3 miliar. Kedepan, pihak ketiga akan mengelola mulai dari sektor bisnis, pemeliharaan, pengelolaan kebersihan, termasuk keamanan kawasan terminal.
Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman, meminta agar pemprov tidak gegabah menyerahkan pengelolaan kepada swasta. “Ini perlu kajian mendalam karena menyangkut banyak aspek,”katanya.
Prabowo setuju terminal dikelola profesional. “Tapi bukan berarti diserahkan bulat bulat kepada swasta.Dampaknya nanti bisa lebih luas.”
sumber: Poskota

0 komentar:

Posting Komentar